Merawat Waras di Tengah Rasa Was-was

Karya : Nurzamaliah Afifah

Ketika kehidupan yang selama ini kita bangga-banggakan. Ternyata mampu diporak-porandakan oleh makhluk kecil berukuran mikron. Mampu membuat kehidupanmu tak lagi sinkron.

Ingin beraktivitas tanpa rasa was-was. Ketenangan seolah-olah jauh di ufuk mata. Ditengah arus wabah yang semakin parah. Menjaga kewarasan menjadi keharusan. Sehat secara fisik dan sehat secara mental harus disinergikan. Tingkatkan imun dan iman ditengah arus kekhawatiran. Bahwa dari tiap-tiap bernyawa, sudah Tuhan tentukan takdirNya.

Menurut mayoritas ulama, rasa was-was yang hinggapi diri hanya akan merusak hati. Solusinya ialah rasa was-was harus dihilangkan dengan cara elegan. Buang segala jenis racun yang sekiranya membuat mentalmu menurun.  Panik berlebihan juga tidak baik bagi tubuhmu dan juga kesehatan mentalmu. Salah satunya ialah dengan membaca buku-buku.

Pernah dengar pepatah masyhur dari seorang tokoh nasional Bung Hatta “Aku rela di penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas“. Mulailah banyak membaca buku. Ikuti beberapa komunitas membaca buku. Mulailah membaca, agar nutrisi kesehatan mentalmu tetap terjaga. Waras masih terawat dengan indah. Rasa was-was pergi dengan sendirinya. Dengan cara elegan kamu bisa hempaskan toxic dalam hidupmu. Selain membaca, menulis juga bisa dijadikan cara untuk menjaga waras.

Menulis adalah satu dari jutaan cara merawat waras ditengah rasa was-was. Segala macam resah dan gelisah karena pandemi ini akan terhempas. Harapan kita semoga negeri ini segera bebas. Maka, tinggalkanlah jejakmu tatkala wabah ini masih melanda. Kamu bisa membuat karya berupa naskah-naskah indah. Dan ketika wabah ini telah usai, maka kamu tidak akan selesai. Jejakmu ada tertinggal sebagai sejarah yang harus dikenang dalam karya dengan cara yang lebih elegan. Kamu bisa menulis pelan-pelan. Untuk mengekspresikan rasa cemas yang kamu rasakan. Sehingga, ketidakberdayaanmu hari ini mampu kamu kenang sebagai sebuah karya. Ketika wabah ini pergi. Kamu bisa mengisi buah karya pada kolom prestasi.

“Tak kutemukan cara yang lebih elegan dalam merawat waras selain menulis dan membaca. Sebaik-baik bacaan ialah alquran”.

– afifahnurzamaliah,2020

Leave A Reply